Jumat, 22 Juni 2018

CONTOH RPP KIMIA KELAS XI


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
“TERMOKIMIA”

Oleh
Nama                          : Dini Safitri
NIM                            : 1622230016
Dosen Pengampu      : Etrie Jayanti, M.Pd.





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
 RPP
Nama Sekolah           : MAN 1 MUSI BANYUASIN
Mata pelajaran          : Kimia
Kelas/Semester          : Kelas XI/ Semester I
Materi Pokok             : Termokimia  
Alokasi Waktu           : 1 Jam Pelajaran
I.     KOMPETENSI INTI
KI 1 :  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :  Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,   peduli (gotong rayong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan  menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 :  Memahami,menerapkan,menganalisis dan mengevaluasipengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kerjanya yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :  Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.



II.                KOMPETENSI DASAR
3.4     memahami konsep ∆H sebagai  kalor reaksi pada tekanan tetap dan penggunaanya dalam persamaan termokimia.
3.5 Memahami berbagai jenis entalpi reaksi (entalpi pembentukan, entalpi pembakaran, dan lain-lain), hukum Hess dan konsep energi ikatan.

III.             INDIKATOR
3.4.1 Mendefinisikan pengertian energi, kalor, sistem, dan lingkungan.
3.4.2 Membedakan jenis-jenis sistem.
3.4.3 Menjelaskan hubungan sistem dan lingkungan.
3.5.1 Menjelaskan macam-macam perubahan entalpi reaksi.
3.5.2 Menentukan perubahan entalpi reaksi  berdasarkan entalpi pembentukan standar atau energi ikatan berdasarkan hukum Hess.

IV.             TUJUAN PEMBELAJARAN
1.      Siswa dapat mendefinisikan teori energi, kalor, sistem, dan lingkungan dengan benar.
2.      Siswa dapat membedakan macam-macam sistem berdasarkan contoh dengan tepat.
3.      Siswa dapat mengetahui hubungan antara sistem dan lingkungan yang berdasarkan reaksi yang terjadi dengan tepat.
4.      Siswa dapat mengklasifikasikan macam-macam perubahan entalpi reaksi berdasarkan reaksi yang terjadi dengan tepat.
5.      Siswa dapat mengidentifikasi hukum Hess dan konsep energi ikatan berdasarkan konsep dengan tepat.

V.      MATERI AJAR
A.    Pengertian Termokimia
Termokimia merupakan ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika.
Termokimia ini mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia. Energi kimia merupakan energi yang dikandung setiap unsur atau senyawa, energi kimia yang terkandung dalam suatu zat adalah semacam energi potensial zat tersebut. Energi potensial kimia yang trkandung dalam suatu zat disebut panas dalam atau entalpi dan dinyatakan dengan simbol H. Selisih antara entalpi reaktan dan entalpi hasil pada suatu reaksi disebut perubahan entalpi reaksi, dan diberi simbol ΔH.
B.     Bahan Kajian Termokimia
Bahan kajian termokimia adalah penerapan hukum kekekalan energi dan hukum termodinamika I dalam bidang kimia.
Hukum kekekalan energi berbunyi :
1.      Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.
2.      Energi dapat berubah bentuk menjadi energi lain.
Hukum termodinamika I berbunyi :
“Jumlah total energi dalam alam semesta konstan atau tetap”
C.     Sistem dan Lingkungan Termokimia
Segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi dan berubah selama proses itu berlangsung disebut dengan sistem. Sedangkan hal-hal yang tidak berubah selama proses berlangsung dan yang membatasi sistem dan juga dapat mempengaruhi sistem disebut lingkungan. Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem diagi menjadi tiga macam, yaitu:
1.    Sistem Terbuka
Sistem terbuka adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadi perpindahan energi dan zat (materi) antara lingkungan dengan sistem. Pertukaran materi artinya ada reaksi yang dapat meninggalkan wadah reaksi, misalnya gas
2.    Sistem tertutup
Suatu sistem yang mana antara sistem dan lingkungan dapat terjadi perpindahan energi, tapi tidak terjadi pertukaran materi
3.    Sistem terisolasi
Suatu sistem yang memungkinkan terjadinya perpindahan energi dan materi antara sistem dengan lingkungan

D.    Reaksi Termokimia
Reaksi pada termokimia terbagi atas reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
1.      Reaksi Eksoterm
Reaksi yang terjadi saat berlangsungnya pelepasan panas atau kalor. Reaksi panas ditulis dengan tanda negatif.
Contoh : N2 (g) + 3H2 (g) → 2NH3 (g) = - 26,78 Kkal.
Perubahan entalpi pada reaksi ini digambarkan sebagai berikut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheUyO5-CdIteDX7mpFXnImIZXjr2zajb2OwGDWKIOz6FOiJBd8o8vcCs2vB8GcSGzhNze7y3QHY9DI2zJVHjA4F3XTRnDkxKQcs9bG2rRu1WfryfWolAOcydLI-kS32uEG3_shZyHtzpo/s1600/1.png
Menurut hukum kekekalan energi :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwpk6c_vOyzt8O3BXNDxhWhMATrSeSg7d48SbIuoejDQOKPrFASidU9Updj3Vi6IZ2_WTnDClh_Wsd28LbZ-yIy5WKOpY9xksZU4NnVqtog0w4I45PU-rJmEkmIRQWHpAgvIFuwWDHQQQ/s1600/2.png
2.      Reaksi Endoterm
Reaksi yang terjadi ketika berlangsungnya penyerapan panas atau kalor, maka perubahan entalpi reaksi bernilai positif.
Contoh : 2NH3 → N2 (g) + 3H2 (g) = + 26,78 Kkal.
Perubahan entalpi pada reaksi endoterm dirumuskan sebagai berikut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxNUMGV6kKZpeMXNsa1BVTvBmjZr2kCD570E3c6l8nTt0TWpJ1LeHzqHB_vq8hAor38kqxczpm8kVhgfRBqnU2dDpm4iQ_O1ZopBbJTrF7GRgFD6o1rvaAZf4eHw6aSg81HCJMnLk_W0c/s1600/3.png
Kesimpulan :
Besarnya perubahan entalpi (ΔH) sama dengan besarnya panas reaksi, tapi dengan tanda berlawanan.
E.        Jenis Perubahan Entalpi
1.    Perubahan entalpi pembentukan (ΔHf)
Perubahan entalpi pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar. Nilai entalpi pembentukan standar ditentukan menggunakan tabel data entalpi pembentukan standar. Nilai entalpi pembentukan standar:
a.         Bernilai positif, jika menerima energi
b.         Bernilai negatif, jika melepas energi
c.          Bernilai nol, jika unsur tersebut sudah terdapat di alam secara alami
d.         Bentuk unsur yang sdah di alam terbagi atas monoatomik dan poliatomik. Poliatomik berarti unsur pembentuknya lebih dari 1 unsur.
Contoh monoatomik:
C(s), Fe(s), H+(aq), Ba(s), Ca(s), Mg(s), Na(s), Al(s), B(s), Zn(s), P(s).
Monoatomik termasuk golonga gas mulia dan logam lainnya.
Contoh poliatomik :
O2(g), Cl2(g), P4(s), H2(g), Br2(l), N2(g), I2(g), F2(g).
Poliatomik termasuk halogen dan gas selain gas mulia.
Semua unsur-unsur yang sudah terdapat dialam ini nilai entalpi pembentukannya nol. Misal:
∆Hf CH3OH(l)        = -2006 kJ/mol
Persamaan:
C(s) + 2H2 + 1/2O2 →CH3OH(l)    ∆H = -200,6 kJ
Maka ∆H pembentukan CH3OH(l) = -200,6 kJ/mol
∆Hf Fe(OH)3(s)     = -823 jK/mol
Persamaannya:
Fe(s) + 3/2 O2 (g) + 3/2 H2 → Fe(OH)3(g)    ∆H = -823 kJ
∆Hf KMnO4(s)                  = -837,2 kJ/mol
Persamaan:
K(s) + Mn(s) + 2O2(g) → KMnO4(s) ∆H = -837,2 kJ
∆Hf CHCl3(s)        = -103,14 kJ/mol
Persamaan:
C(s) + ½ H2(g) + 3/2 Cl2(g) → CHCl3(s)         ∆H = -103,14 kJ
2.    Perubahan entalpi penguraian (ΔHd)
ΔH untuk menguraikan 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar. Nilai entalpi penguraian standar berlawanan dengan nilai entalpi pembentukan standar. Pada reaksi penguraian reaktan berpindah ke kanan dan produk berpindah ke kiri.
CO2(g) → C(s) + O2(g)              ∆H = +94,1 kkal
= ∆H penguraian  standar CO2(g)

3.  Perubahan entalpi pembakaran (ΔHc)
ΔH dalam pembakaran sempurna 1 mol suatu senyawa pada keadaan standar. Nilai entalpi pembakaran standar ditentukan menggunakan tabel data entalpi pembakaran standar. Ciri utama dari reaksi pembakaran adalah:
a.     Merupakan reaksi eksoterm
b.     Melibatkan oksigen dalam reaksinya
c.     Karbon terbakan menjadi CO2, hidrogen terbakar menjadi H2O, dan belerang terbakar menjadi SO2.
CH4(g) + 2O2(g) → CO2 +2H2O(l)                 ∆H = -212.4 kkal
= ∆H pembakaran CH4

4.    Perubahan entalpi netralisasi (ΔHn)
Termasuk reaksi eksoterm, adalah kalor yang dilepas pada pembentukan 1 mol air dan reaksi asam-basa pada suhu 25 derjat celsius dan tekanan 1 atmosfer.
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)                     (∆Hn) = -285.85 Kj/mol

F.      Penentuan Entalpi Reaksi
1.        Penentuan dengan kalorimetri
Kalorimetri adalah cara penentuan energi kalor reaksi dengan kalorimeter. Kalorimeter adalah sistem terisolasi, sehingga semua energi yang dibutuhkan atau dibebaskan tetap berada dalam kalorimeter. Dengan mengukur perubahan suhu, kita dapat menentukan jumlah energi kalor reaksi berdasarkan rumus:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy95YhkcjEYy6VF1dhz_Oso_-hcI2iUmH5pQ43_muC-d2zZgfU4naDkZ9wjNjf90CuyZjpdz6JD469nkFKhw6vfVa0MHmIoGm6RIufrkF-OKVGwmMBPWbDv92jdc2kTPlFcJCp6MVGDZQ/s1600/Rumus+4.png
Ql   = energi kalor pada larutan (J)
m    = massa zat (kg)
c     = kalor jenis zat (J/kg°C)
C    = kapasitas kalor (J/°C)
Δt   = perubahan suhu (°C)
Kalorimeter merupakan sistem terisolasi, maka tidak ada energi yang terbuang ke lingkungan, sehingga mlah energi kalor reaksi dan perubahan entalpi reaksi menjadi:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEie7tdkUJCqJyda8Bsl4arEKJdAjDr32O7g_3EnzIekXJNRVrzNaBIkOdFcOv9JiQKozah72IlDUpnLuMOFNauRjeRkcQJ67Isl_4V9pKCgasXySb_szP9iglOzQFmqSIGHke6s9GyfW74/s1600/Rumus+5.png
2.        Penentuan dengan data energi ikatan
Energi ikatan (E) adalah energi yang dibutuhkan untuk memutuskan 1 mol ikatan kovalen dari suatu senyawa, setiap ikatan membutuhkan energi yang berbeda agar dapat terputus. Reaksi berlangsung dalam dua tahap:
a.    Pemutusan ikatan reaktan
b.    Pembentukan ikatan produk
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib4IHfm0vRH3N6FHY4BhAQrmctb_DshE2Rp_EgIjIbPMt9Z3r19w9PwB7kT4BBQcwBVEt5v6Jja1poWr-Qj4jh_P0guablokSpZZ_mFuUXCSfTbI8lCPO4Q2LC3F7k3tv5BROfLS0uLnE/s1600/Rumus+6.png
Tentukan perubahan entalpi reaksi dari pembakaran CH2 dibawah ini:
CH2(g) + 3/2O2(g) → CO2(g) + H2O(g) = ΔH ....
(H–C–H)+ 3/2(O=O) → (O=C=O)+(H–O–H)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsTTpCBZ08mo1cDjDO7l4uVWSsZhbysRsejDQxMbEQaZorCA_qwkzapbbJ-2W75KBM0Gt8Gzgb4_hTgRwyoMWb4PA54gmAsfCGJ3lfoWAYZF_FhY4BzO6nEB12leBaJoBPJhb7URqQMBc/s1600/Terakhir.png


G. Hukum Terkait Termokimia
1.         Hukum Laplace
Hukum ini dikemukakan oleh Marquis de Laplace (1749-1827), yang berbunyi :
“Jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukan suatu senyawa dari unsur-unsurnya sama dengan jumlah kalor yang diperlukan untuk menguraikan senyawa itu menjadi unsur-unsurnya”.
Contoh :
H2(g) + ½ O2(g) → H2O(l)     ΔH = -68,3 kkal/mol
H2O(l) → H2(g) + ½ O2(g)        ΔH = 68,3 kkal/mol
2.         Hukum Hess
Hukum ini dikemukakan oleh German Hess (1840), yang berbunyi :
“Bila suatu perubahan kimia dapat dibuat menjadi beberapa jalan/cara yang berbeda, jumlah perubahan energi panas keselurahannya (total) adalah tetap, tidak bergantung pada jalan/cara yang ditempuh”.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9fx4mTxoDLdnup23TmmcbRZESL54Kr2oT4-8FhuZBmISa3x4wKym2cUM4hB6u5QJWBRJdiU73SkwNxPNlfeoWCDivPRbH-aLS6d-617sDyK0OJ93e1i1QlThAhFdyu0PTDaoQVJWRUKQ/s1600/Contoh+1.png
Menurut hukum Hess, suatu reaksi dapat terjadi melalui beberapa tahap reaksi, dan bagaimanapun tahap atau jalan yang ditempuh tidak akan mempengaruhi entalpi reaksi. Perubahan entalpi reaksi hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir sistem. Bukan tahap atau jalan yang ditempuh. Perubahan entalpi ini juga merupakan penjumlahan entalpi reaksi dari setiap tahap. Dengan demikian, hukum Hess dapat digunakan untuk menghitung ΔH reaksi berdasarkan reaksi-reaksi lain yang ΔH-nya sudah diketahui.
VI.   STRATEGI PEMBELAJARAN
1.      Model: inkuiri
2.      Pendekatan: Saintifik
3.      Metode: ceramah, eksperimen, tanya jawab.
VII.      MEDIA PEMBELAJARAN
1.         Media       : Media Visual dan PPT
2.         Alat          : Papan tulis dan alat peraga (balon, cuka makan, soda kue)
3.         Bahan       : Buku teks kimis dan  LKS kelas XI.

VIII.    SUMBER BELAJAR
1.         Buku Kimia SMA Kelas XI
2.         LKS
3.         Literatur lain yang relevan
IX.             LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
LANGKAH PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU


Kegiatan Pendahuluan
1.      Guru membuka dengan mengucapkan salam dan siswa menjawab salam.
2.      Siswa untuk melakukan berdoa terlebih dahulu sebelum memulai pelajaran.
3.      Guru mendata kehadiran siswa dan menanya alasan jika ada siswa yang tidak hadir.

Apersepsi
1.      Melakukan apresiasi kepada siswa dengan bertanya atau menjawab dan menanggapi pertanyaan yang diajukan baik dari guru atau dari siswa.
a.      Apa itu termokimia?

Motivasi
1.      Siswa termotivasi dengan mendengarkan manfaat mempelajari termokimia dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Guru memberi tahu tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
10 menit
Kegiatan Inti

Mengamati
1.      Siswa mengamati secara langsung percobaan yang bertujuan untuk menentukan reaksi endoterm atau eksoterm dari percobaan yang dilakukan.

Menanya
Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyan:
1.      Mengapa balon dapat mengembang?
2.      Apa peran gelembung-gelembung tersebut?
3.      Apakah percobaan tersebut adalah reaksi endoterm atau eksoterm?
4.      Dari percobaan tersebut, sistem apa yang terjadi? Mengapa?
5.      Persamaan reaksi apa yang  terjadi?
6.      Dari percobaan tersebut perubahan entalpi apa yang terjadi?
7.      Bagaimana cara menentukan perubahan entalpi energi ikatannya?

Mengumpulkan Data
1.      Siswa dan guru bersama-sama melakukan percobaan sederhana terkait reaksi endoterm dan eksoterm.
2.      Siswa mengamati percobaan yang dilakukan dan mencatat hasil percobaannya.

Mengasosiasi
1.      Siswa menganalisis data hasil percobaan untuk menentukan reaksi endoterm atau eksoterm.

Mengomunikasikan
1.      Perwakilan siswa mempresentasikan hasil analisis dan kesimpulan berdasarkan percobaan atau penalaran yang telah dilakukan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

25 menit
Penutup

1.      Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk menguji pemahaman dari materi yang telah diajarkan.
2.      Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
3.      Guru memberikan tugas untuk dikumpulkan minggu depan.
4.      Guru memberitahukan materi apa yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
10 menit

IV.             PENILAIAN
No
Aspek
Mekanisme dan Prosedur
Instrumen
1
Sikap
Observasi Kerja Kelompok
Observasi Sikap Sosial
2
Pengetahuan
Tes Tulis
Soal Uraian
3
Keterampilan
Kinerja Presentasi
Kinerja Presentasi
























LAMPIRAN
A.           INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP DAN PEDOMAN PENILAIAN
Format Pengamatan Sikap dan Keterampilan Sosial
No
Nama Siswa
Aspek Yang Dinilai
Nilai Akhir
Keh
Adiran
Keterampilan
Sikap
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18





















































































Kehadiran
Keterampilan
Sikap
1.    Kehadiran
2.    Kerjasama
3.    Menyampaikan pendapat
4.    Mendengarkan pendapat
5.    Menanggapi pendapat orang lain
6.    Keuletan
7.        Jujur
8.        Tanggung jawab
9.        Rasa ingin tahu
10.    Kesungguhan saat belajar
11.    Aktivitas saat belajar
12.    Santun terhadap guru
13.    Penampilan dalam proses belajar
14.    Ketepatan mengumpulkan tugas
15.    Sopan santun dalam perilaku
16.    Menghargai pendapat teman
17.    Peduli lingkungan
18.    Berpikir positif
Kritreria penilaian adalah sebagai berikut :
70 <               =  Kurang (K)
70 – 80          =  Cukup (C )
81 – 90          =  Baik (B)
91 – 100        =  Amat baik (A)


 


B.            INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN DAN PEDOMAN PENILAIAN
1.      Tugas Mandiri
b.         Uraian Materi Pembelajaran: energi dan kalor, perubahan entalpi, hukum Hess, energi ikatan, dan diagram tingkat energi
c.          Bentuk Bahan Ajar: lembar kerja siswa (LKS)
d.         Tugas Untuk Siswa: mengerjakan latihan soal dari guru

2.      Penilaian Hasil Belajar
a.          Bentuk penilaian            : latihan soal
b.         Aspek yang dinilai         : pengetahuan kognitif
c.          Teknik penilaian : tes tertulis
d.         Indikator penilaian         : energi dan kalor, perubahan entalpi, hukum Hess, energi ikata dan diagram tingkat energi.
e.          Instrumen penilaian       : essay (terlampir)

3.      Soal dan jawaban
1.    Jelaskan pengertian dari :
a.    Termokimia
b.    Sistem dan Lingkungan
c.    Reaksi Eksoterm dan Endoterm
d.   Entalpi
2.      Jika gas nitrogen direaksikan dengan gas oksigen akan dihasilkan gas nitrogen dioksida. Bila reaksi tersebut melepaskan kalor sebanyak 200 kj. Maka tuliskanlah persamaan reaksi termokimianya serta buat juga diagram energinya !
3.    Diketahui: :
H2 + F2 → 2HF                dH      = -537 kj
C + 2F2 → CF4                dH      = -680 kj
2C + 2H2 → C2H                       dH       = 52,3 kj
Maka tentukanlah dH reaksi berikut !
C2H4 + 6F2 → 2CF4 + 4HF
Jawaban:
1.    Pengertian:
a.    Termokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor reaksi.
b.    Sistem merupakan suatu zat atau proses yang sedang dipelajari perubahan energinya. Sedangkan lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di luar sistem.
c.    Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang melepaskan energi sedangkan reaksi endoterm merupakan reaksi yang menyerap energi.
d.   Entalpi merupakan jumlah energi dari semua bentuk energi yang dimiliki oleh suatu zat atau sistem yang terdiri atas energi dalam dan kerja.
2.    Jika gas nitrogen direaksikan dengan gas oksigen akan dihasilkan gas nitrogen dioksida. Bila reaksi tersebut melepaskan kalor sebanyak 200 kj. Maka tuliskanlah persamaan reaksi termokimianya serta buat juga diagram energinya !
a.   Pertama, mari kita buat persamaan reaksi termokimianya !
N2 + O2 → NO2  dH = -200 kj
Bila suatu reaksi melepaskan kalor maka tanda dH nya bertanda negatif.
Untuk membuat diagram energi, yang perlu kita perhatikan adalah tanda panahnya, Bila menghadap keatas itu artinya reaksi tersebut membutuhkan energi dan bila menghadap kebawah itu artinya reaksi tersebut melepaskan energi. Maka diagram energinya kita buat seperti ini :

N2 + O2
 

                                    dH = -200 kJ
            2NO2
 

3.    Untuk menyelesaikan tersebut menggunakan hukum Hess
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ6cLUW69dqs-Jz5xXqtuOBeDgrSQYoQcyaju0lH4Cpl4fQYuxT939LLE_t0r_FX8zwzSobpqzmo5zjt-TYDhCo11X6U3a2N-VD9QeYTe78nZW-RG2JUD1vI_8LpwNPSsn1WLTwvdiUco/s1600/W2.jpg
Pedoman penilaian:
1.    Soal no. 1 bernilai 20
No. 2 bernilai 40
No. 3 bernilai 40
2.    Jumlah keseluruhan:
20+40+40=100




Kepala MAN 1 Musi Banyuasin

Palembang,
25 Agustus 2018
Guru Mata Pelajaran Kimia








Ruslaini, M. Pd
NIP.

Dini Safitri
NIM. 1622230016




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo Bermain Analogi Dengan Termokimia!

Sebagian aspek kimia bersifat ‘kasat mata’ (visibel), artinya dapat dibuat fakta konkritnya dan sebagian aspek yang lain bersifat abstrak ...