RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
“TERMOKIMIA”

Oleh
Nama : Dini Safitri
NIM : 1622230016
Dosen
Pengampu :
Etrie Jayanti, M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
Nama
Sekolah : MAN
1 MUSI BANYUASIN
Mata
pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : Kelas XI/
Semester I
Materi Pokok : Termokimia
I.
KOMPETENSI
INTI
KI 1 :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong rayong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif,
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami,menerapkan,menganalisis
dan mengevaluasipengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kerjanya yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah,
menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
II.
KOMPETENSI
DASAR
3.4
memahami konsep ∆H sebagai kalor
reaksi pada tekanan tetap dan penggunaanya dalam persamaan termokimia.
3.5 Memahami berbagai
jenis entalpi reaksi (entalpi pembentukan, entalpi pembakaran, dan lain-lain),
hukum Hess dan konsep energi ikatan.
III.
INDIKATOR
3.4.1 Mendefinisikan pengertian
energi, kalor, sistem, dan lingkungan.
3.4.2 Membedakan jenis-jenis sistem.
3.4.3 Menjelaskan hubungan sistem dan lingkungan.
3.5.1 Menjelaskan macam-macam perubahan entalpi reaksi.
3.5.2 Menentukan perubahan entalpi
reaksi berdasarkan entalpi pembentukan
standar atau energi ikatan berdasarkan hukum Hess.
IV.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
1.
Siswa
dapat mendefinisikan teori energi, kalor, sistem, dan lingkungan dengan benar.
2.
Siswa
dapat membedakan macam-macam sistem berdasarkan contoh dengan tepat.
3.
Siswa
dapat mengetahui hubungan antara sistem dan lingkungan yang berdasarkan reaksi
yang terjadi dengan tepat.
4.
Siswa
dapat mengklasifikasikan macam-macam perubahan entalpi reaksi berdasarkan
reaksi yang terjadi dengan tepat.
5.
Siswa
dapat mengidentifikasi hukum Hess dan konsep energi ikatan berdasarkan konsep
dengan tepat.
V.
MATERI
AJAR
A. Pengertian
Termokimia
Termokimia merupakan
ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang menyertai
suatu reaksi atau proses kimia dan fisika.
Termokimia
ini mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia. Energi kimia
merupakan energi yang dikandung setiap unsur atau senyawa, energi kimia yang
terkandung dalam suatu zat adalah semacam energi potensial zat tersebut. Energi
potensial kimia yang trkandung dalam suatu zat disebut panas dalam
atau entalpi dan dinyatakan dengan simbol H. Selisih antara
entalpi reaktan dan entalpi hasil pada suatu reaksi disebut perubahan entalpi
reaksi, dan diberi simbol ΔH.
B. Bahan
Kajian Termokimia
Bahan
kajian termokimia adalah penerapan hukum kekekalan energi dan hukum
termodinamika I dalam bidang kimia.
Hukum
kekekalan energi berbunyi :
1.
Energi tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.
2.
Energi dapat berubah
bentuk menjadi energi lain.
Hukum
termodinamika I berbunyi :
“Jumlah total
energi dalam alam semesta konstan atau tetap”
C. Sistem
dan Lingkungan Termokimia
Segala
sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi dan
berubah selama proses itu berlangsung disebut dengan sistem. Sedangkan
hal-hal yang tidak berubah selama proses berlangsung dan yang membatasi sistem
dan juga dapat mempengaruhi sistem disebut lingkungan. Berdasarkan
interaksinya dengan lingkungan, sistem diagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Sistem
Terbuka
Sistem terbuka adalah
suatu sistem yang memungkinkan terjadi perpindahan energi dan zat (materi)
antara lingkungan dengan sistem. Pertukaran materi artinya ada reaksi yang
dapat meninggalkan wadah reaksi, misalnya gas
2. Sistem
tertutup
Suatu
sistem yang mana antara sistem dan lingkungan dapat terjadi perpindahan energi,
tapi tidak terjadi pertukaran materi
3. Sistem
terisolasi
Suatu
sistem yang memungkinkan terjadinya perpindahan energi dan materi antara sistem
dengan lingkungan
D. Reaksi
Termokimia
Reaksi
pada termokimia terbagi atas reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
1.
Reaksi Eksoterm
Reaksi
yang terjadi saat berlangsungnya pelepasan panas atau kalor. Reaksi panas
ditulis dengan tanda negatif.
Contoh
: N2 (g) + 3H2 (g) → 2NH3 (g) = - 26,78 Kkal.
Perubahan entalpi pada
reaksi ini digambarkan sebagai berikut:
Menurut
hukum kekekalan energi :
2. Reaksi
Endoterm
Reaksi
yang terjadi ketika berlangsungnya penyerapan panas atau kalor, maka perubahan entalpi
reaksi bernilai positif.
Contoh
: 2NH3 → N2 (g) + 3H2 (g) = + 26,78 Kkal.
Perubahan entalpi pada
reaksi endoterm dirumuskan sebagai berikut:
Kesimpulan
:
Besarnya
perubahan entalpi (ΔH) sama dengan besarnya panas reaksi, tapi dengan tanda berlawanan.
E.
Jenis Perubahan
Entalpi
1. Perubahan
entalpi pembentukan (ΔHf)
Perubahan entalpi
pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar. Nilai
entalpi pembentukan standar ditentukan menggunakan tabel data entalpi
pembentukan standar. Nilai entalpi pembentukan standar:
a.
Bernilai positif, jika
menerima energi
b.
Bernilai negatif, jika
melepas energi
c.
Bernilai nol, jika
unsur tersebut sudah terdapat di alam secara alami
d.
Bentuk unsur yang sdah
di alam terbagi atas monoatomik dan poliatomik. Poliatomik berarti unsur
pembentuknya lebih dari 1 unsur.
Contoh
monoatomik:
C(s), Fe(s), H+(aq),
Ba(s), Ca(s), Mg(s), Na(s), Al(s),
B(s), Zn(s), P(s).
Monoatomik termasuk golonga gas mulia dan
logam lainnya.
Contoh poliatomik :
O2(g), Cl2(g), P4(s),
H2(g), Br2(l), N2(g), I2(g), F2(g).
Poliatomik termasuk halogen dan gas selain
gas mulia.
Semua unsur-unsur yang sudah terdapat
dialam ini nilai entalpi pembentukannya nol. Misal:
∆Hf CH3OH(l) =
-2006 kJ/mol
Persamaan:
C(s) + 2H2 + 1/2O2
→CH3OH(l) ∆H = -200,6
kJ
Maka ∆H pembentukan CH3OH(l)
= -200,6 kJ/mol
∆Hf Fe(OH)3(s) = -823
jK/mol
Persamaannya:
Fe(s) + 3/2 O2 (g) + 3/2
H2 → Fe(OH)3(g) ∆H = -823 kJ
∆Hf KMnO4(s) =
-837,2 kJ/mol
Persamaan:
K(s) + Mn(s) + 2O2(g) → KMnO4(s) ∆H = -837,2 kJ
∆Hf CHCl3(s) = -103,14
kJ/mol
Persamaan:
C(s) + ½ H2(g) + 3/2 Cl2(g)
→ CHCl3(s) ∆H = -103,14
kJ
2. Perubahan
entalpi penguraian (ΔHd)
ΔH
untuk menguraikan 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-unsur penyusunnya pada
keadaan standar. Nilai entalpi penguraian standar berlawanan dengan nilai
entalpi pembentukan standar. Pada reaksi penguraian reaktan berpindah ke kanan
dan produk berpindah ke kiri.
CO2(g) → C(s) + O2(g) ∆H
= +94,1 kkal
= ∆H penguraian standar CO2(g)
3. Perubahan
entalpi pembakaran (ΔHc)
ΔH dalam pembakaran
sempurna 1 mol suatu senyawa pada keadaan standar. Nilai entalpi pembakaran
standar ditentukan menggunakan tabel data entalpi pembakaran standar. Ciri
utama dari reaksi pembakaran adalah:
a. Merupakan
reaksi eksoterm
b. Melibatkan
oksigen dalam reaksinya
c. Karbon
terbakan menjadi CO2, hidrogen terbakar menjadi H2O, dan
belerang terbakar menjadi SO2.
CH4(g)
+ 2O2(g) → CO2 +2H2O(l) ∆H = -212.4 kkal
= ∆H
pembakaran CH4
4. Perubahan
entalpi netralisasi (ΔHn)
Termasuk
reaksi eksoterm, adalah kalor yang dilepas pada pembentukan 1 mol air dan
reaksi asam-basa pada suhu 25 derjat celsius dan tekanan 1 atmosfer.
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l) (∆Hn) = -285.85 Kj/mol
F. Penentuan
Entalpi Reaksi
1.
Penentuan dengan
kalorimetri
Kalorimetri adalah
cara penentuan energi kalor reaksi dengan kalorimeter. Kalorimeter adalah
sistem terisolasi, sehingga semua energi yang dibutuhkan atau dibebaskan tetap
berada dalam kalorimeter. Dengan mengukur perubahan suhu, kita dapat menentukan
jumlah energi kalor reaksi berdasarkan rumus:
Ql
= energi kalor pada larutan (J)
m
= massa zat (kg)
c
= kalor jenis zat (J/kg°C)
C
= kapasitas kalor (J/°C)
Δt
= perubahan suhu (°C)
Kalorimeter merupakan
sistem terisolasi, maka tidak ada energi yang terbuang ke lingkungan, sehingga
mlah energi kalor reaksi dan perubahan entalpi reaksi menjadi:
2.
Penentuan dengan data
energi ikatan
Energi
ikatan (E) adalah energi yang dibutuhkan untuk memutuskan 1 mol ikatan
kovalen dari suatu senyawa, setiap ikatan membutuhkan energi yang berbeda agar
dapat terputus. Reaksi berlangsung dalam dua tahap:
a. Pemutusan
ikatan reaktan
b. Pembentukan
ikatan produk
Tentukan
perubahan entalpi reaksi dari pembakaran CH2 dibawah ini:
CH2(g)
+ 3/2O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
= ΔH ....
(H–C–H)+
3/2(O=O) → (O=C=O)+(H–O–H)
G.
Hukum Terkait Termokimia
1.
Hukum Laplace
Hukum ini dikemukakan
oleh Marquis de Laplace (1749-1827), yang berbunyi :
“Jumlah kalor
yang dilepaskan pada pembentukan suatu senyawa dari unsur-unsurnya sama dengan
jumlah kalor yang diperlukan untuk menguraikan senyawa itu menjadi
unsur-unsurnya”.
Contoh :
H2(g) + ½ O2(g) → H2O(l)
ΔH = -68,3 kkal/mol
H2O(l) → H2(g)
+ ½ O2(g)
ΔH = 68,3 kkal/mol
2.
Hukum Hess
Hukum ini dikemukakan
oleh German Hess (1840), yang berbunyi :
“Bila suatu
perubahan kimia dapat dibuat menjadi beberapa jalan/cara yang berbeda, jumlah
perubahan energi panas keselurahannya (total) adalah tetap, tidak bergantung
pada jalan/cara yang ditempuh”.
Menurut hukum Hess,
suatu reaksi dapat terjadi melalui beberapa tahap reaksi, dan bagaimanapun
tahap atau jalan yang ditempuh tidak akan mempengaruhi entalpi reaksi.
Perubahan entalpi reaksi hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir sistem.
Bukan tahap atau jalan yang ditempuh. Perubahan entalpi ini juga merupakan
penjumlahan entalpi reaksi dari setiap tahap. Dengan demikian, hukum Hess dapat
digunakan untuk menghitung ΔH reaksi berdasarkan reaksi-reaksi lain yang ΔH-nya
sudah diketahui.
VI. STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Model: inkuiri
2. Pendekatan: Saintifik
3. Metode: ceramah, eksperimen, tanya jawab.
VII. MEDIA PEMBELAJARAN
1.
Media : Media Visual dan PPT
2.
Alat : Papan tulis dan alat peraga (balon,
cuka makan, soda kue)
3.
Bahan : Buku teks kimis dan LKS kelas XI.
VIII. SUMBER BELAJAR
1.
Buku Kimia SMA Kelas XI
2.
LKS
3.
Literatur lain yang relevan
IX.
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
|
LANGKAH
PEMBELAJARAN
|
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
|
WAKTU
|
|
Kegiatan Pendahuluan
|
1.
Guru membuka dengan mengucapkan salam dan
siswa menjawab salam.
2.
Siswa untuk melakukan berdoa terlebih dahulu
sebelum memulai pelajaran.
3.
Guru mendata kehadiran siswa dan menanya
alasan jika ada siswa yang tidak hadir.
Apersepsi
1.
Melakukan apresiasi kepada siswa dengan
bertanya atau menjawab dan menanggapi pertanyaan yang diajukan baik dari guru
atau dari siswa.
a.
Apa itu termokimia?
Motivasi
1.
Siswa termotivasi dengan mendengarkan manfaat
mempelajari termokimia dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Guru memberi tahu tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
|
10
menit
|
|
Kegiatan
Inti
|
Mengamati
1.
Siswa mengamati secara langsung percobaan
yang bertujuan untuk menentukan reaksi endoterm atau eksoterm dari percobaan
yang dilakukan.
Menanya
Siswa
mengajukan pertanyaan-pertanyan:
1.
Mengapa balon dapat mengembang?
2.
Apa peran gelembung-gelembung tersebut?
3.
Apakah percobaan tersebut adalah reaksi
endoterm atau eksoterm?
4.
Dari percobaan tersebut, sistem apa yang
terjadi? Mengapa?
5.
Persamaan reaksi apa yang terjadi?
6.
Dari percobaan tersebut perubahan entalpi apa
yang terjadi?
7.
Bagaimana cara menentukan perubahan entalpi
energi ikatannya?
Mengumpulkan
Data
1.
Siswa dan guru bersama-sama melakukan
percobaan sederhana terkait reaksi endoterm dan eksoterm.
2.
Siswa mengamati percobaan yang dilakukan dan
mencatat hasil percobaannya.
Mengasosiasi
1.
Siswa menganalisis data hasil percobaan untuk
menentukan reaksi endoterm atau eksoterm.
Mengomunikasikan
1. Perwakilan siswa mempresentasikan hasil
analisis dan kesimpulan berdasarkan percobaan atau penalaran yang telah
dilakukan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
|
25
menit
|
|
Penutup
|
1.
Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk
menguji pemahaman dari materi yang telah diajarkan.
2.
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan
guru.
3.
Guru memberikan tugas untuk dikumpulkan
minggu depan.
4.
Guru memberitahukan materi apa yang akan
dibahas pada pertemuan selanjutnya.
|
10
menit
|
IV.
PENILAIAN
|
No
|
Aspek
|
Mekanisme dan Prosedur
|
Instrumen
|
|
1
|
Sikap
|
Observasi
Kerja Kelompok
|
Observasi
Sikap Sosial
|
|
2
|
Pengetahuan
|
Tes Tulis
|
Soal Uraian
|
|
3
|
Keterampilan
|
Kinerja
Presentasi
|
Kinerja
Presentasi
|
LAMPIRAN
A.
INSTRUMEN
PENILAIAN SIKAP DAN PEDOMAN PENILAIAN
Format
Pengamatan Sikap dan Keterampilan Sosial
|
No
|
Nama Siswa
|
Aspek Yang Dinilai
|
Nilai Akhir
|
|||||||||||||||||
|
Keh
Adiran
|
Keterampilan
|
Sikap
|
||||||||||||||||||
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
17
|
18
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kehadiran
|
Keterampilan
|
Sikap
|
|
1. Kehadiran
|
2. Kerjasama
3. Menyampaikan
pendapat
4. Mendengarkan
pendapat
5. Menanggapi
pendapat orang lain
6. Keuletan
|
7.
Jujur
8.
Tanggung jawab
9.
Rasa ingin tahu
10. Kesungguhan
saat belajar
11. Aktivitas
saat belajar
12. Santun
terhadap guru
13. Penampilan
dalam proses belajar
14. Ketepatan
mengumpulkan tugas
15. Sopan
santun dalam perilaku
16. Menghargai
pendapat teman
17. Peduli
lingkungan
18. Berpikir
positif
|
|
B.
INSTRUMEN
PENILAIAN PENGETAHUAN DAN PEDOMAN PENILAIAN
1.
Tugas
Mandiri
b.
Uraian
Materi Pembelajaran: energi dan kalor, perubahan entalpi, hukum Hess, energi
ikatan, dan diagram tingkat energi
c.
Bentuk
Bahan Ajar: lembar kerja siswa (LKS)
d.
Tugas
Untuk Siswa: mengerjakan latihan soal dari guru
2.
Penilaian
Hasil Belajar
a.
Bentuk
penilaian : latihan soal
b.
Aspek
yang dinilai : pengetahuan
kognitif
c.
Teknik
penilaian : tes tertulis
d.
Indikator
penilaian : energi dan kalor,
perubahan entalpi, hukum Hess, energi ikata dan diagram tingkat energi.
e.
Instrumen
penilaian : essay (terlampir)
3.
Soal
dan jawaban
1.
Jelaskan pengertian dari :
a.
Termokimia
b.
Sistem dan Lingkungan
c.
Reaksi Eksoterm dan Endoterm
d.
Entalpi
2.
Jika gas nitrogen direaksikan dengan gas oksigen akan
dihasilkan gas nitrogen dioksida. Bila reaksi tersebut melepaskan kalor
sebanyak 200 kj. Maka tuliskanlah persamaan reaksi termokimianya serta buat
juga diagram energinya !
3.
Diketahui: :
H2 + F2 → 2HF dH = -537 kj
C + 2F2 → CF4 dH = -680 kj
2C + 2H2 → C2H4 dH = 52,3 kj
Maka tentukanlah dH reaksi berikut !
C2H4
+ 6F2 → 2CF4 + 4HF
Jawaban:
1.
Pengertian:
a. Termokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang
mempelajari tentang kalor reaksi.
b. Sistem merupakan suatu zat atau proses yang sedang
dipelajari perubahan energinya. Sedangkan lingkungan merupakan segala sesuatu
yang berada di luar sistem.
c. Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang melepaskan
energi sedangkan reaksi endoterm merupakan reaksi yang menyerap energi.
d. Entalpi merupakan jumlah energi dari semua bentuk
energi yang dimiliki oleh suatu zat atau sistem yang terdiri atas energi dalam
dan kerja.
2.
Jika gas nitrogen direaksikan dengan gas oksigen akan
dihasilkan gas nitrogen dioksida. Bila reaksi tersebut melepaskan kalor
sebanyak 200 kj. Maka tuliskanlah persamaan reaksi termokimianya serta buat
juga diagram energinya !
a. Pertama, mari kita buat persamaan reaksi
termokimianya !
N2 + O2
→ NO2 dH = -200 kj
Bila suatu reaksi
melepaskan kalor maka tanda dH nya bertanda negatif.
dH
= -200 kJ
2NO2
3.
Untuk menyelesaikan tersebut menggunakan hukum Hess

Pedoman penilaian:
1.
Soal no. 1 bernilai 20
No. 2 bernilai 40
No. 3 bernilai 40
2.
Jumlah keseluruhan:
20+40+40=100
|
Kepala MAN 1 Musi Banyuasin
|
|
Palembang,
25 Agustus 2018
Guru Mata Pelajaran Kimia
|
|
|
|
|
|
Ruslaini, M. Pd
NIP.
|
|
Dini Safitri
NIM. 1622230016
|







Tidak ada komentar:
Posting Komentar